TROUBLESHOOTING : ALAT MIKROSKOP
Mikroskop adalah instrumen yang digunakan di laboratorium sains untuk memvisualisasikan objek yang sangat kecil seperti sel, dan mikroorganisme, memberikan gambar kontras yang diperbesar. Mikroskop terdiri dari lensa untuk pembesaran, masing-masing dengan kekuatan pembesarannya sendiri. Tergantung pada jenis lensanya, ini akan memperbesar spesimen sesuai dengan kekuatan fokusnya.
Kemampuannya untuk berfungsi karena telah dibuat dengan komponen khusus yang memungkinkannya mencapai tingkat perbesaran yang tinggi. Mereka dapat melihat spesimen yang sangat kecil dan membedakan perbedaan strukturalnya, misalnya, melihat sel hewan dan tumbuhan, melihat sel bakteri mikroskopis.
Mikroskop umumnya terdiri dari bagian struktural untuk memegang dan menopang mikroskop dan komponennya serta bagian optik yang digunakan untuk pembesaran dan melihat gambar spesimen. Deskripsi ini mendefinisikan bagian-bagian mikroskop dan fungsi yang mereka lakukan untuk memungkinkan visualisasi spesimen.
Gambar 2.1 Alat Mikroskop
So, How about the trouble when you use it? Beberapa masalah kerap kali ditemui pada alat, termasuk pada alat mikroskop baik itu saat pemakaian, atau lainnya. untuk selanjutnya, kita bisa cek di bawah ini :
No. | MASALAH | PENYEBAB | PEMECAHAN |
1 | Lensa objektif pembesaran tinggi menyentuh permukaan kaca preparat sebelum titik fokus bayangan objek didapatkan | Posisi kaca preparat terbalik {sisi yang diberi kaca pelapis (cover glass) menghadap kebawah}. | Atur posisi kaca preparat dengan sisi yang diberi kaca pelapis (cover glass) menghadap keatas. |
2 | Putaran roda fokus kasar terlalu keras | Setelan cincin pengatur kekerasan roda fokus kasar berada pada posisi keras. | Setel posisi cincin pengatur kekerasan roda fokus dengan mengendurkannya (putar berlawanan arah jarum jam) |
3 | Objek bayangan tidak dapat difukuskan karena meja preparat tidak dapat dinaikkan llebih tinggi lagi. | Posisi sekrup pre-fokus terlalu rendah. | Naikkan posisi sekru pre-fokus pada posisi lebih tinggi atau maksimum. |
4 | Meja preparat turun dengan sendirinya atau fokus bayangan hilang karena meja preparat bergerak turun dengan sendirinya. | Kekerasan putaran roda fokus terlalu rendah/lemah. | Setel kekerasan putaran roda fokus dengan memutar cincin roda fokus searah jarum jam. |
5 | Meja preparat tidak dapat diturunkan lebih rendah, sedangkan posisinya belum mencapai titik terendah. | Posisi Kondenser terlalu rendah. | Naikkan posisi Kondenser lebih tinggi atau pada posisi tertinggi/maksimum. |
6 | Luas bidang pandang kedua mata tidak sama. | Jarak 2 lensa okuler (interpupillary distance) tidak disesuaikan dengan jarak antar pupil mata. | Setel jarak 2 lensa okuler tersebut disesuaikan dengan jarak pupil mata. |
7 | Luas bidang pandang kedua mata tidak sama. | Dioptri lensa okuler tidak sesuaikan dengan mata pengamat. | Setel dioptri lensa okuler dengan diatur menggunakan pengatur dioptri lensa. |
8 | Luas bidang pandang kedua mata tidak sama. | Lensa okuler kiri dan kanan berbeda satu sama lain. | Ganti lensa okuler yang sama dan sesuai satu sama lain. |
9 | Lensa Objektif menyentuh kaca preparat pada saat mengganti lensa objektif dengan ukuran pembesaran tinggi | Posisi kaca preparat terbalik {sisi yang diberi kaca pelapis (cover glass) menghadap kebawah}. | Atur posisi kaca preparat dengan sisi yang diberi kaca pelapis (cover glass) menghadap keatas. |
10 | Lensa Objektif menyentuh kaca preparat pada saat mengganti lensa objektif dengan ukuran pembesaran tinggi | Ukuran kaca pelapis preparat (cover glass) terlalu tebal. | Ganti kaca pelapis preparat dengan ukuran yang lebih tipis atau maksimal 0,17mm |
11 | Lensa objektif pembesaran tinggi menyentuh permukaan kaca preparat sebelum titik fokus bayangan objek didapatkan | Posisi kaca preparat terbalik {sisi yang diberi kaca pelapis (cover glass) menghadap kebawah}. | Atur posisi kaca preparat dengan sisi yang diberi kaca pelapis (cover glass) menghadap keatas. |
12 | Putaran roda fokus kasar terlalu keras | Setelan cincin pengatur kekerasan roda fokus kasar berada pada posisi keras. | Setel posisi cincin pengatur kekerasan roda fokus dengan mengendurkannya (putar berlawanan arah jarum jam) |
13 | Objek bayangan tidak dapat difukuskan karena meja preparat tidak dapat dinaikkan llebih tinggi lagi. | Posisi sekrup pre-fokus terlalu rendah. | Naikkan posisi sekru pre-fokus pada posisi lebih tinggi atau maksimum. |
14 | Meja preparat turun dengan sendirinya atau fokus bayangan hilang karena meja preparat bergerak turun dengan sendirinya. | Kekerasan putaran roda fokus terlalu rendah/lemah. | Setel kekerasan putaran roda fokus dengan memutar cincin roda fokus searah jarum jam. |
15 | Meja preparat tidak dapat diturunkan lebih rendah, sedangkan posisinya belum mencapai titik terendah. | Posisi Kondenser terlalu rendah. | Naikkan posisi Kondenser lebih tinggi atau pada posisi tertinggi/maksimum. |
16 | Luas bidang pandang kedua mata tidak sama. | Jarak 2 lensa okuler (interpupillary distance) tidak disesuaikan dengan jarak antar pupil mata. | Setel jarak 2 lensa okuler tersebut disesuaikan dengan jarak pupil mata. |
17 | Luas bidang pandang kedua mata tidak sama. | Dioptri lensa okuler tidak sesuaikan dengan mata pengamat. | Setel dioptri lensa okuler dengan diatur menggunakan pengatur dioptri lensa. |
18 | Luas bidang pandang kedua mata tidak sama. | Lensa okuler kiri dan kanan berbeda satu sama lain. | Ganti lensa okuler yang sama dan sesuai satu sama lain. |
19 | Lensa Objektif menyentuh kaca preparat pada saat mengganti lensa objektif dengan ukuran pembesaran tinggi | Posisi kaca preparat terbalik {sisi yang diberi kaca pelapis (cover glass) menghadap kebawah}. | Atur posisi kaca preparat dengan sisi yang diberi kaca pelapis (cover glass) menghadap keatas. |
20 | Lensa Objektif menyentuh kaca preparat pada saat mengganti lensa objektif dengan ukuran pembesaran tinggi | Ukuran kaca pelapis preparat (cover glass) terlalu tebal. | Ganti kaca pelapis preparat dengan ukuran yang lebih tipis atau maksimal 0,17mm |
21 | Lampu tidak menyala | Lampu tidak/belum terpasang | Pasang lampu pada dudukan lampu. |
22 | Lampu tidak menyala | Lampu sudah putus | Ganti dengan lampu yang baru/baik. |
23 | Lampu tidak menyala | Kabel daya belum terpasang pada mikroskop atau belum terhubung dengan sumber listrik. | Pasang kabel daya dan hubungkan ke sumber listrik |
24 | Lampu mudah putus | Spesifikasi tegangan listrik lampu tidak sesuai/lebih rendah dari yang ditentukan | Ganti lampu dengan spesifikasi daya dan tegangan yang sesuai. |
25 | Cahaya lampu redup sedangkan posisi pengatur kekuatan cahaya sudah maksimum | Spesifikasi daya lampu lebih rendah dan/atau tegangan yang diperlukan lebih besar/tinggi | Ganti lampu dengan spesifikasi daya dan tegangan yang sesuai |